Rabu, 21 Januari 2015

AD / ART Yayasan Darul Bashirah Batam

ANGGARAN DASAR
YAYASAN DARUL BASHIRAH

MUKADDIMAH

  وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar’’. QS. An-Nisa : 9.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. 
(QS. At-Tahrim: 6).
اِعْلَمُوْا بِطَاعَةِ اللهِ وَاتَّقُوْا مَعَاصِيَ اللهِ، وَمُرُوْا أَوْلادَكُمْ بِإِمْثَالِ الأَوَامِرِ، وَاجْتِنَابِ النَّوَاهِيَ، فَذَلِكَ وِقَايَةٌ لَهُمْ وَلَكُمْ مِنَ النَّارِ
Taatilah perintah Allah dan jauhilah larangan Allah, dan perintahkanlah anak-anakmu untuk menaati perintah Allah dan untuk menjauhi larangan-larangan Allah, dan dengan demikian engkau telah melindungi dirimu dan anak-anakmu dari siksa api neraka”.
(HR. Ibnu Jurair).
“Orang-orang terdahulu, yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalam- nya. Itulah kemenangan yang besar”.

Terdorong oleh pemahaman akan dalil-dalil di atas, maka sambil memohon ridho dan kekuasaan kepada Allah azza wa jalla, Yayasan DARUL BASHIRAH mengembangkan kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketaqwaan umat yang diwarnai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan keagamaan.

            Usaha tersebut insya Allah diwujudkan dalam bentuk  Pendidkan  Non Formal Taman Anak-Anak Muslim (TAAM). Untuk mencapai usaha tersebut, maka perlu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan  DARUL BASHIRAH yang diuraikan sebagai berikut:
untuk kemurnian tauhid, ibadah dan amal Islamiyyah dengan Anggaran Dasar sebagai berikut:

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN,
ASAS, SIFAT, DAN WAKTU

Pasal 1
Nama, Kedudukan, Asas, Sifat dan Waktu

1.     Organisasi ini bernama Yayasan Darul Bashirah berkedudukan di Perum.Taman Sari Hijau Blok D3 No.15 Tiban Sekupang Batam, selanjutnya   disebut Yayasan
2.     Yayasan ini berasas Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahama As-Salafus Sholeh
3.     Yayasan ini berfalsafah Pancasila dan berdasarkan konstitusi Undang-undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima).
4.     Yayasan ini bersifat independen, tidak terikat atau berafiliasi dengan organisasi manapun
5.     Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang lamanya tidak ditentukan

                                                                    
BAB II
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 2
Tujuan

Tujuan Yayasan ini adalah terwujudnya insan beriman dan bertakwa kepada Allah melaksanakan amar ma’ruf nahyi munkar berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafus Sholeh demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 3
Usaha

Untuk mencapai tujuan Yayasan dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:

Mendirikan dan mengembangkan lembaga pendidikan Menyelenggarakan Pendidikan Non Formal Taman Asuh Anak Muslim ( TAAM )  yang keseluruhannya  disesuaikan  dengan kurikulum Pemerintah dan Kurikulum  Yayasan Darul Bashirah),  dakwah,  sosial, dan ekonomi

Pasal 4
Kekayaan

Yayasan DARUL BASHIRAH antara lain terdiri: Kekayaan awal  Yayasan  yaitu sebesar Rp 20,000,000.00 ( Dua puluh juta Rupiah). 

Pasal 5
Organ Yayasan

Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari  Pembina, Pengawas dan  Pengurus.  Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Duabelas Orang Seksi-Seksi, Kesemuanya diangkat oleh Dewan Pembina untuk waktu yang ditentukan selama-lamanya 5 tahun dan dapat dipilih kembali.

Pasal 8
Pembina

1.       Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas
  1. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota pembina
3.       Dalama hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat sebagai Pembina.
  1. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan /atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat Anggota pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan
  2. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan / atau tunjangan oleh yayasan.
6.       Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota Pembina,maka dalam waktu Tiga Puluh hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus.
  1. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepda Yayasan paling lambat Tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Pasal 8

1.       Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2.       Jabatan anggota pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Pembina tersebut :
a.       Meninggal dunia;
b.       Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat 7
c.        Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d.       Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat.
  1. Dilarang untuk menjadi Anggota Pembina berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku

Tugas dan Wewenang Pembina
Pasal 9
  1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama pembina
  2. Kewenangan pembina meliputi :
a.       keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar
b.       Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas
c.        Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan
d.       Pengesahan Program Kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
e.        Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan
f.         Pengesahan laporan tahunan.
g.       Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
  1. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan wewenangan yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya.

PENGURUS
Pasal 10
  1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a.       Seorang ketua
b.       Seorang Sekretaris
c.        Seorang Bendahara
  1. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Ketua Umum.
  2. Dalam  hal  diangkat  lebih  1  (satu)  orang  Sekretaris,  maka  1  (satu)  orang diantaranya diangkat menjadi Sekretaris Umum.
  3. Dalam  hal  diangkat  lebih  1  (satu)  orang  Bendahara,  maka  1  (satu)  orang diantaranya diangkat menjadi Bendahara Umum. 

KEANGGOTAAN PENGURUS
Pasal 11
Keanggotaan Pengurus berakhir karena:
1.       Meninggal dunia.
2.       Mengundurkan diri.
3.       Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan penjara paling sedikit 5 ( Lima ) Tahun.
4.       Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5.       Masa Jabatan berakhir.
6.       Tidak aktif secara berturut turut 1 (satu) tahun. Bila terdapat suatu lowongan dalam susunan pengurusan, maka Pembina berhak mengisi lowoangan tersebut.

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 12
  1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan.
  2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan pembina
  3. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Pembina
  4. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai penjamin utang, membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.

PENGAWAS
Pasal 13
  1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
  2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
  3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya diangkat sebagai Ketua Pengawas.

KEANGGOTAAN PENGAWAS
Pasal 14
  Jabatan Pengawas berakhir apabila :
  1. Meninggal Dunia.
  2. Mengundurkan Diri.
  3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) Tahun.
  4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
  5. Masa Jabatan berakhir.

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS
Pasal 15
  1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
  2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas.
  3. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
  4. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan kepada pengurus.

RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Rapat yayasan terdiri dari rapat pembina, rapat pengurus, rapat pengawas, dan rapat gabungan. 
  1. Rapat Pembina :
a.       Rapat pembina diadakan paling lambat sedikit sekali dalam satu tahun, paling lambat dalam waktu lima bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan
b.       Panggilan  rapat  pembina  dilakukan  oleh  pembina  secara  langsung,  atau  melalui  surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat tujuh hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
c.        Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak hadir atau berhalangan, maka rapat pembina akan dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari anggota pembina yang hadir.
d.       Setiap  rapat  pembina  dibuat  berita  acara  rapat  yang  ditandatngani  oleh  ketua  dan Sekretaris Rapat.
  1. Rapat Pengurus :
a.       Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih Pengurus, Pengawas atau Pembina.
b.       Panggilan rapat pengurus dilakukan oleh pengurus yang berhak memwakili pengurus.
c.        Rapat pengurus diadakan ditempat kedudukan yayasan atau ditempat kegiatan yayasan
d.       Rapat pengurus dipimpin oleh ketua.
e.        Apabila  ketua berhalangan  hadir, maka  rapat pengurus dipimpin oleh  seorang  anggota pengurus yang dipilih oleh dan dari pengurus yang hadir.
  1. Rapat Pengawas :
a.       Rapat pengawas dapat dilakukan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pengawas atau pembina.
b.       Rapat pengawas diadakan ditempat kedudukan yayasanatau ditempat kegiatan yayasan
c.        Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas.
d.       Apabila ketua pengawas berhalangan hadir, maka rapat pengawas akan dipimpin oleh salah seorang pengawas yang dipilih oleh dan dari pengawas yang hadir.
  1. Rapat Gabungan :
a.       Rapat gabungan adalah rapat yang didakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat Pembina.
b.       Rapat  gabungan  diadakan  paling  lambat  30  hari  terhitung  sejak  yayasan  tidak  lagi mempunyai pembina.
c.        Pemanggilan rapat dilakukan oleh pengurus.
d.       Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus, apabila ketua berhalangan maka pimpinan Rapat dipimpin oleh Ketua Pengawas.
e.        Apabila keduanya tidak hadir maka, rapat gabungan dipimpin oleh pengurus atau Pengawas yang dipilih oleh  pengurus dan pengawas yang hadir.


PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNG JAWAB
Pasal 17
Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pembina diwajibkan membuat pembukuan yang tertib  dan  rapi  mengenai  Yayasan  ini,  sedangkan  neraca  tahunan  harus  disahkan  oleh  Rapat Pembina.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
Perubahan anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Pembina Pleno yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Dewan Pengurus yang hadir.

PEMBUBARAN
Pasal 19
Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Dewan Pengurus yang sengaja diadakan untuk keperluan itu  dan dihadiri sedikitnya ¾  dari anggota penggurus serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota penggurus yang hadir, sedangkan keputusan diambil atas dasar musyawarah dan mufakat, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh para anggota Dewan Pengurus, kecuali rapat pembubaran menentukan lain. Jika setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan Yayasan tersebut harus diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan dengan Yasyasan ini atau kepada badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran .

PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam anggaran Dasar ini dapat diputus oleh Dewan Pengurus dan apabila dianggap perlu dapat diatur dalam Aturan Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.






ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEANGGOTAAN DAN SATUAN ANGGOTA
Pasal  1
KEANGGOTAAN
Untuk menjadi anggota Yayasan Darul Bashirah  harus memenuhi ketentuan–ketentuan sebagai berikut :
1.    Warga Negara Indonesia
2.    Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota.
3.    Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina.

Pasal  2
SATUAN ANGGOTA
Anggota Yayasan Darul Bashirah terdiri dari :
  1. Anggota biasa, yaitu semua anggota Yayasan DB yang memenuhi ketentuan pasal 1.
  2. Anggota luar biasa yaitu simpatisan dan para purna anggota, anggota kehormatan, yaitu para cendekiawan dan mereka yang dianggap telah berjasa kepada Yayasan khususnya dan pengembangan masyarakat umumnya.

BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal  3
KEWAJIBAN ANGGOTA
  1. Anggota biasa :
a.       Menghayati  dan  mengamalkan  Anggaran  Dasar  dan  Anggaran  Rumah  Tangga lembaga
b.       Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan lembaga.
c.        Melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan lembaga
d.       Membela kepentingan lembaga, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik lembaga.
  1. Anggota luar biasa dan Kehormatan : mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota biasa.

Pasal  4
HAK  ANGGOTA
  1. Anggota biasa berhak untuk :
a.       Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari lembaga
b.       Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran.
c.        Mempunyai hak dipilih dan memilih.
d.       Memperoleh  perlindungan,  pembelaan,  pendidkan  dan  latihan,  penataran,bimbingan dan keterampilan dalam berorganisasi.
e.        Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan Organisasi.
  1. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan :
a.       Mempunyai hak  yang sama dengan  anggota biasa kecuali ayat 1.c, 1.d, dan 1.e.






BAB III
KEHILANGAN  KEANGGOTAAN, SKORSING
DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 5

  1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena :
a.       Meniggal Dunia.
b.       Atas permintaan sendiri secara tertulis.
c.        Diberhentikan
  1. Anggota dapat skorsing atau diberhentikan apabila :
a.       Bertindak bertentangan dengan AD/ART Yayasan
b.       Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik Yayasan.
  1. Keputusan Skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih dahulu kecuali menegenai hal-hal yang luar biasa.
  2. Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela diri pada forum musyawarah yang diadakan untuk itu.


BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG PESERTA & WAKTU RAPAT-RAPAT

Pasal 6
RAPAT PEMBINA PLENO

  1. Memegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga.
  2. Menetapkan dan merubah AD/ART, Program kerja dan rekomendasi-rekomendasi prinsipil
  3. Menilai pertanggungjawaban pengurus.
  4. Memilih dan menetapkan susunan pengurus melalui pemilihan formatur.
  5. Memilih dan menetapkan Dewan Pembina.
  6. Menetapkan rapat Dewan Pengurus berikutnya.
  7. Rapat Dewan Pengurus Pleno diadakan sekali dalam lima tahun.
  8. Rapat Dewan Pengurus Pleno dihadiri oleh anggota–anggota Dewan Pengurus.
  9. Rapat Dewan Pengurus Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah bagian anggota Dewan Pengurus.

Pasal 7
RAPAT TAHUNAN

  1. Mengadakan penilaian tehadap pelaksanaan program umum dan menetapkan pelaksanaan selanjutnya.
  2. Rapat tahunan diselenggarakan sedikitnya 1 kali dalam satu tahun.
  3. Sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari setengah bahagian angota Dewan Pengurus.




Pasal 8
RAPAT KERJA PENGURUS

  1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja dan menetapkan pelaksanaan selanjutnya.
  2. Diselenggarakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan.


BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 9

Hak bicara dan hak suara peserta rapat adalah :
1.         Hak bicara hakekatnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur oleh peserta Rapat.
2.         Hak suara anggota dipergunakan dalam pengambilan keputusdan pada sasarnya dimiliki oleh peserta.

BAB VI
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 10

  1. Dewan Pengurus Yayasan adalah badan tertinggi Yayasan.
  2. Komposisi Dewan Pengurus Yayasan adalah :

PENDIRI YAYASAN


KETUA
:
ASWAD ABDULLAH
ANGGOTA
:
IBRAHIM MUCHTAR HARAHAP



PENGURUS


KETUA
:
DARLEN EKA PUTRA
SEKRETARIS UMUM
:
KURNIAMAN
SEKRETARIS
:
ARI BOWO
BENDAHARA
:
CHAIDIR UMAR



PENGAWAS


KETUA
:
YUDIARSYAH
ANGGOTA
:
TONY WIDARTO







SEKSI-SEKSI


SEKSI DAKWAH
KETUA

:

AGUS
ANGGOTA
:
ZULHAM

:
BADRUN
SEKSI HUMAS
KETUA

:

SYAFRUDIN HARAHAP
ANGGOTA
:
MASRIL

:
RIAN

:
AHMAD HABIBI

:
EDI PUSPA
SEKSI PEMBANGUNAN


KETUA
:
RAHMAT KURNIAWAN ( ABU NADA )
ANGGOTA
:
ABU HANIF

:
AULIYA

:
RIZKI SASTRA




BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 11

  1. Iuran anggota diatur dalam peraturan yayasan
  2. Hak-hak  yang  menyangkut  pemasukan  dan  pengeluaran  dari  dan  untuk  Yayasan wajib dipertanggungjawabkan  dalam  forum-forum  yang  akan  ditentukan  dalam peraturan yayasan.      

BAB VIII
PEMBENTUKAN BADAN DAN LEMBAGA BARU ATAU CABANG BARU
Pasal 12
  1. Pembentukan  Badan  dan  Lembaga  baru  atau  Cabang  baru  dalam  rangka  pelaksanaan program  dimungkinkan  sejauh  tidak  menyimpang  dan  bertentangan  dengan  AD/ART lembaga.
  2. Pembentukan Badan dan lembaga atau cabang sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 12 tidak boleh menyebabkan timbulnya timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam tubuh lembaga.

BAB IX
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
  1. Dewan Pengurus melalui rapat khusus membicarakan penyempurnaan ART yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada rapat Dewan Pengurus Pleno berikutnya.
  2. Penyempurnaan ART hanya dilakukan dalam rapat Pengurus Pleno.

BAB X
PENUTUP
Pasal 14

  1. Hal-hal yang belum diatur ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan Yayasan.
  2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan Di   :  Batam
                                                                                       Pada Tanggal   : 29 Agustus 2014
                                                                                       DEWAN PEMBINA


ASWAD ABDULLAH
Ketua







0 komentar:

Posting Komentar